Sabtu, 30 Maret 2013

Semua Orang Menghilang

Nafasnya terengah-engah berlari dikoridor sekolah menuju ruang kelas. Matanya melihat jam tangan yang menunjukkan jam 08 : 35 lagi-lagi dia terlambat entah sudah berapa kali. Bukannya terlambat karena dia anak yang pemalas sengaja bangun kesiangan. Tetapi karena ban sepedanya bocor saat mengantar pesanan kue pelanggannya. Gara-gara ban bocor aku harus terlambat lagi, Mudahan tak ada hukuman yang terjadi padaku hari ini. Sesampainya didepan kelas dia terkejut karena semua teman-teman dan guru yang mengajar dikelasnya hari ini hilang lenyap senyap dan tak ada orang yang berada dikelasnya. Dia bingung kenapa semua orang dikelas menghilang apa benar buku itu yang menceritakan tentang hantu yang sering menculik manusia yang sengaja menyembunyikan dilemari?. Di dekatinya sebuah lemari kecil yang tingginya hanya sebatas perut dia. Dibukanya lemari itu dengan perasaan deg-degan beberapa kali dia mencoba membuka tetapi tidak bisa terbuka dia berpikir keras. Bagaimana yah aku bisa membuka lemari ini pikirnya sejenak. Dilihatnya dari ujung sudut lemari mungkin ada petunjuk yang bisa membuka lemari ini. Ternyata petunjuk itu tidak ada!!. Dia semakin bingung dan berpikir mungkin ini semua benar apa yang dikatakan buku itu. Diingatnya semua kata-kata yang ada dihalaman buku itu dan dia baru ingat pada halaman 75 paragraf ketiga dan kalimat keempat dia baru ingat disitu tertulis ada cara membuka lemari yang tidak bisa dibuka karena kasus hantu penculik manusia. Disitu tertulis mantra pembuka lemari tetapi dia lupa karena kata-kata tersebut sulit untuk diingat. Akhirnya dia memutuskan untuk mengambil buku tersebut yang ada dikamarnya dirumah.
Dia berlari menuju parkiran sepeda yang berada disamping sekolahnya. Bang mamat sang penjaga sekolah bingung melihat tingkah laku siswa yang lari-lari itu seperti dikejar setan.
"Hei,mau kemana kamu?" kata bang mamat.
"Mengambil buku yang tertinggal sebentar pak" jawab anak itu.
"Kamu dari kelas berapa?"tanya bang mamat kepada anak itu
"12 IPS 2" jawab anak itu singkat
"Hei apa kamu sudah minta ijin..?!" Teriak bang mamat
tetapi anak itu menghiaraukan bang mamat dan mengayuh sepedanya laju keluar dari gerbang sekolahan.
Putaran ban demi putaran melesat cepat secepat kucing berlari karena dikejar oleh anjing. Nafasnya terengah-engah seperti orang yang baru saja berlari sejauh 5000km tanpa henti. Keringat yang sejak tadi membasahinya karena panik semua orang dikelas menghilang diculik oleh hantu yang sangat ganas. Dikayuhnya sepeda dengan kecepatan maksimal tetapi ada yang terasa berat saat dia mengayuh. Apa lagi ini sepeda kok berat banget sih pikirnya apa jangan - jangan bannya bocor lagi? dia berhenti lalu menglihat ban sepedanya. " What The HELLL !!! " Teriaknya histeris
"Kenapa Kenapa KENAPAAAA!!!" Wajahnya kaget tak percaya dengan kejadian itu.
Pupil matanya membesar , keringatnya mulai bercucuran , badannya panas dingin.
"Sepeda sialan kenapa KENAPAAAA!!!" teriaknya dengan wajah tak percaya sambil menunjuk sepedanya
Dia Terduduk termenung dipinggir jalan meratapi nasib yang begitu kacau.
Lamunannya mulai berjalan kemasa lalu.
Sepeda yang setiap hari menemaninya dengan wajah ceria kemana-mana ia selalu bersama. Menyelurusi semua tempat bersama-sama. Mereka seperti sepasang sahabat yang tak pernah saling mengecewakan tetapi kenapa hari ini sepeda itu membuatnya kesal kenapa ban sepedanya harus bocor 2x. Pikirannya melayang dan terbang. Dia baru ingat ada tugas penting yang harus dia lakukan. Ya mengeluarkan teman dan gurunya dari lemari itu. Ia mulai bangkit dan mulai berlari ditinggalkannya sepedanya dipinggir jalan dengan wajah kesal.
Tetapi . . . sepeda itu telah membuat banyak kenangan hatinya berkata.
ia pun kembali untuk mengambil sepeda itu. Dipeluknya sepeda itu dengan erat. Tak peduli dengan noda yang ada dibajunya karena rantai sepedanya. Digendongnya sepeda itu layaknya seorang adik kecil yang manja dengan perasaan. Dibawanya ketempat bengkel sepeda yang ada disekitar daerah itu. Ditanyanya kepada sang paman yang sedang menambal bannya tersebut dengan wajah khawatir.
"Gimana paman sepeda saya?" tanyanya penuh hati-hati takut sang sepeda terbangun.
"Sepedanya baik-baik saja nak cuman ban belakangnya bocor dibagian samping untung saja tidak sobek" jelas sang paman dengan singkat.
"Syukur lah saya kira sepeda saya sudah mati..hehehe"candanya
"lah emg sepeda benda mati" kata paman heran
"Dia memang benda mati tetapi bagi saya dia seperti hidup" kata anak itu dengan penuh rasa dari hatinya.
"aneh - aneh saja kau ini" kata paman sambil menggelengkan kepalanya layaknya seperti senam pagi.
"gimana paman sudah selesai diperbaiki sepeda saya?"
"sebentar lagi selesai kira-kira 5 menit lagi nunggu tambalannya kering" jelas paman
"baik lah paman yang ganteng,saya akan menunggunya" candanya
"ih kamu bisa aja deh bilang paman ganteng" tersipu malu karena pujian anak itu.
"baru kali ini ada yang bilang paman ganteng"terus terangnya.
"jadi selama ini paman selalu dibilang jelek?"tanya anak itu.
"ngak juga sih banyak yang bilang paman itu keren"jelas paman dengan mantap.
Dilihatnya sang paman dengan teliti dari ujung kaki sampe ujung rambut. Sepatunya yang berlobang dibagian jempol sehingga keliatan jempolnya yang gede, Celananya dan bajunya yang sobek layaknya seperti gelandangan , Wajahnya yang kusut seperti pakaian yang tak pernah digosok selama setahun dan rambutnya seperti sarang para kutu dan serangga lainnya.
"mirip seperti gelandangan"gumamnya
"apa kata kamu?"tanya sang paman
"ngak kok, paman ganteng hehehe mirip ariel noah"kata sang anak
hampir aja kedengeran. huh lega nafasnya.
"ini nak sudah selesai sepedanya silahkan dicoba"kata sang paman kepada anak itu
"baiklah paman" dikayuhnya sepeda itu layaknya seperti mengayuh sepeda. dibawanya berkeliling beberapa kali.
"sip paman udah bagus sepedanya" kata anak itu mantap semantap wajahnya.
"oke kalau begitu, semuanya jadi 5rb"kata paman memberi tahu bayaran yang harus dibayar.
"sebentar paman saya hitung duit saya dlu"kata sang anak
dibukanya tasnya dilihatnya ada beberapa uang recehan 500rupiah yang lumayan banyak.
dihitungnya recehan itu dan."lima ratus , seribu , seribu lima ratus , dua ribu , dua ribu lima ratus, tiga ribu, tiga ribu lima ratus, empat ribu, empat ribu lima ratus" sialan duitnya kurang lima ratus lagi sambil menepuk dahinya.
diperiksanya isi tasnya hasilnya nihil tak ada uang lagi didalam tasnya. dicarinya dikantong sakunya dan kantong celananya ternyata juga tidak ada dan kosong. Dia baru ingat kalau pagi tadi uang jajannya sudah habis untuk membayar tambal ban pagi tadi barusan. ah sialan gumamnya.
"paman yang ganteng , ini uang saya kurang lima ratus rupiah paman gimana dong?" tanya anak itu
"karena kamu manggil paman dengan sebutan paman ganteng paman kasih diskon ya udah gak apa-apa sini uangnya" jawab paman mantap sekali.
"tapi paman saya punya kendala saya haus gimana saya bayar empat ribu saja?" tanya anak itu lagi.
"ya sudah gak apa-apa"jawab paman lagi
"tapi paman nanti kalau saya ditengah jalan kelaparan, gimana saya bayar dua ribu saja?"tanya anak itu lagi.
"ya sudah gak apa-apa"jawab paman lagi.
"tapi paman..." belum sempat bertanya lagi sang paman telah ambil bicara
" YA SUDAH LAH GAK USAH DIBAYAR!!"tegas pamannya dengan wajah kesal.
Ngusss Cussss... dengan cepat anak itu pergi dengan sepedanya dengan kekuatan dan kecepatan maksimum.
Yes,uangnya ngak berkurang gumam anak itu dengan nada licik.

Sesampainya dirumah anak itu langsung menuju kamarnya berharap dapat menemukan buku itu.
ini dia bukunya. Dengan cepat anak itu langsung menuju sekolahannya.

Sesampainya disekolahan....

dibukanya buku itu pada halaman 75 dicarinya mantra itu. Nah ini dia, dengan wajah semangat.
Dibacanya mantra itu " Bimsalabim abrakadabra pintu lemari ayo kamu terbuka" dengan wajah serius sambil memegang penggaris. dicobanya dibuka lemari itu ternyata masih terkunci dan tidak bisa dibuka.
"BUKU SIALLANNN !!" dilemparnya buku itu keluar kelas dengan sangat keras
"ADUHHH!!!" Teriak bang mamat
Aduh sialan kena siapa lagi itu buku. Harus cepat-cepat sembunyi nih pikirnya.
"Hei kamu mau kemana?!"tanya bang mamat.
"Mau ketoilet bang"jawabnya singkat
"Kamu yang lempar buku ini?"tanyanya sambil menyodorkan sebuah buku
"Bukan saya bang tapi lemari itu"katanya sambil menunjuk lemari itu.
"Dia juga menyembunyikan teman-teman dikelas dan guruku"jelasnya lagi
"Bukannya hari ini kelasmu ada kunjungan keperpustakaan daerah?"tanya paman
"Oh iya aku lupa kenapa ngak kepikiran dari tadi ya malah kepikiran cerita dibuku itu"sialan cetus anak itu dalam hati.
dan akhirnya anak itu pulang kerumahnya. . . .

To Be Continue . . .

Jumat, 29 Maret 2013

Awalku Ceritaku Untukmu

           Reza menghela nafas panjang. Tak terasa masa-masa penuh pengorbanan telah berakhir. Tidak ada hapalan maupun catatan yang harus disalin.Setelah lulus Reza mempunyai keinginan untuk meneruskan kuliah disalah satu universitas negeri dibanjarmasin ( Unlam Banjarmasin ). Matanya tertuju kepada sebuah meja belajar yang ada disudut ruangan kamarnya yang entah sudah berapa lama tak pernah ia rapikan. Ia bangun dari tempat tidurnya dan mendekati meja belajar itu. Disusunnya beberapa buku yang berantakan . Setelah beberapa buku yang ia rapikan pandangannya tertuju pada sebuah catatan kecil yang sering ia tulis saat waktu dibangku sekolah SMA. Dibacanya halaman demi halaman disana ada tertulis berbagai biodata teman-temannya ya teman satu kelasku disini ada beberapa pesan yang takkan pernah aku lupakan pikirnya mantap. setelah beberapa halaman dibukanya Reza tertuju pada sebuah Note harian yang bertuliskan sebuah puisi"
" Seikat bunga yang harum
merah merona tak henti untuk memandangnya
entah siapa akan menjadi pemiliknya
lamunan yang dari tadi menghiasi pikirannya
sebuah bunga merah dan sebuah ikatan cinta
cinta yang tak punya kawan untuk bertepuk
harapan yang entah tak kunjung selesai
kepada siapa bunga merah ini akanku berikan
kepada siapa cinta ini akan berkawan
dan kepada siapa aku akan berpasangan
cinta yang hilang kosong tanpa bayangan "
puisi yang ditulisnya tanpa judul tentang kesendiriannya yang sedang memegang seikat bunga yang entah akan dia berikan kepada siapa. Bunga itu ia beli untuk seseorang yang ia suka tetapi ia membatalkan niatnya tersebut. Entah berapa kali ia memandang bunga itu dan akhirnya layu, selayu hatinya dan pikirannya tetapi logika dan prinsipnya tetap berdiri kokoh dan kuat walaupun hatinya rapuh. ditutupnya buku itu dan ia taruh dirak bukunya bersama buku yang lainnya. Mulai dirapikannya meja belajarnya hingga semua tertata rapi dan bersih. Mengapa tidak dari dulu aku rapikan seperti ini sehingga mataku saja tak ingin lepas dari pandangan ini pikirnya. Mungkin kebiasaan seorang pria lah agak pemalas untuk membersihkan sesuatu pikirnya lagi.
Ada beberapa koleksi kumpulan novel yang sengaja ia koleksi. Beberapa novel itu telah berulang-ulang kali ia baca. Ada beberapa novel yang menginspirasinya dan ada beberapa novel yang ia sukai tentang ceritanya. Ia ambil sebuah novel karya Dwitasari yang berjudul " Raksasa Dari Jogja " ia sangat menyukai buku ini entah karena ceritanya menarik atau cara struktur bahasa yang agak sedikit sulit diartikan oleh beberapa orang yang membacanya. Mungkin karena arti Sosok sebuah cinta yang biaca temukan saat ia tak mengerti arti dari makna cinta. Mungkin cerita ini yang membuatnya terus berpikir untuk membuat sebuah karya. Tak terasa Reza pun tertidur. Malam yang begitu dingin tak terasa apa lagi hawa ac yang sejak tadi terasa dingin. Ia terlelap begitu nyaman mungkin karena lelahnya pikiran dan mentalnya setelah menghadapi ujian nasional.

Harapan dan Kenyakinan.

           Cahaya matahari memasuki ruang kamarnya yang sejak tadi membuat matanya silau akan sinarnya. Reza pun terbangun badannya terasa pegal dan beberapa kali ia menggerakkan badannya untuk melemaskan semua otot-ototnya. Ia beranjak dari tempat tidur dan mengambil handphone yang ada dimeja samping tempat tidurnya. Seperti biasa tak ada sms ataupun bbm yang nyasar yang mengajak berkenalan hanya beberapa broadcast yang mempromosikan beberapa pin untuk diinvite. Diambilnya Remote tv yang ada didekat tempat tidurnya ia mulai mencari beberapa channel dan berharap dapat menghibur hatinya dipagi hari.

Kamis, 28 Maret 2013

ini nih Idola gw dari JKT48 Nabilah Ratna Ayu Azalia



Nama : Nabilah Ratna Ayu Azalia
TTL : 11 November 1999
Tinggi : 152 cm
Gol darah : B
Zodiak : Scorpio


Nabila Ratna Ayu Azila, itulah nama lengkap dari salah satu personil JKT48 yg cantik dan imut ini, di usianya yang sangat belia ini, dia berhasil menjadi artis yg terkenal di Indonesia, dengan menjadi bagian dari JKT48. Gigi Gingsul nya, adalah salah satu ciri khas dari Nabila, wajah imut dan cantik sungguh membuat orang-orang tertarik melihatnya. Inilah sekilas Biodata Nabila Ratna Ayu Azila.