Jumat, 29 Maret 2013

Awalku Ceritaku Untukmu

           Reza menghela nafas panjang. Tak terasa masa-masa penuh pengorbanan telah berakhir. Tidak ada hapalan maupun catatan yang harus disalin.Setelah lulus Reza mempunyai keinginan untuk meneruskan kuliah disalah satu universitas negeri dibanjarmasin ( Unlam Banjarmasin ). Matanya tertuju kepada sebuah meja belajar yang ada disudut ruangan kamarnya yang entah sudah berapa lama tak pernah ia rapikan. Ia bangun dari tempat tidurnya dan mendekati meja belajar itu. Disusunnya beberapa buku yang berantakan . Setelah beberapa buku yang ia rapikan pandangannya tertuju pada sebuah catatan kecil yang sering ia tulis saat waktu dibangku sekolah SMA. Dibacanya halaman demi halaman disana ada tertulis berbagai biodata teman-temannya ya teman satu kelasku disini ada beberapa pesan yang takkan pernah aku lupakan pikirnya mantap. setelah beberapa halaman dibukanya Reza tertuju pada sebuah Note harian yang bertuliskan sebuah puisi"
" Seikat bunga yang harum
merah merona tak henti untuk memandangnya
entah siapa akan menjadi pemiliknya
lamunan yang dari tadi menghiasi pikirannya
sebuah bunga merah dan sebuah ikatan cinta
cinta yang tak punya kawan untuk bertepuk
harapan yang entah tak kunjung selesai
kepada siapa bunga merah ini akanku berikan
kepada siapa cinta ini akan berkawan
dan kepada siapa aku akan berpasangan
cinta yang hilang kosong tanpa bayangan "
puisi yang ditulisnya tanpa judul tentang kesendiriannya yang sedang memegang seikat bunga yang entah akan dia berikan kepada siapa. Bunga itu ia beli untuk seseorang yang ia suka tetapi ia membatalkan niatnya tersebut. Entah berapa kali ia memandang bunga itu dan akhirnya layu, selayu hatinya dan pikirannya tetapi logika dan prinsipnya tetap berdiri kokoh dan kuat walaupun hatinya rapuh. ditutupnya buku itu dan ia taruh dirak bukunya bersama buku yang lainnya. Mulai dirapikannya meja belajarnya hingga semua tertata rapi dan bersih. Mengapa tidak dari dulu aku rapikan seperti ini sehingga mataku saja tak ingin lepas dari pandangan ini pikirnya. Mungkin kebiasaan seorang pria lah agak pemalas untuk membersihkan sesuatu pikirnya lagi.
Ada beberapa koleksi kumpulan novel yang sengaja ia koleksi. Beberapa novel itu telah berulang-ulang kali ia baca. Ada beberapa novel yang menginspirasinya dan ada beberapa novel yang ia sukai tentang ceritanya. Ia ambil sebuah novel karya Dwitasari yang berjudul " Raksasa Dari Jogja " ia sangat menyukai buku ini entah karena ceritanya menarik atau cara struktur bahasa yang agak sedikit sulit diartikan oleh beberapa orang yang membacanya. Mungkin karena arti Sosok sebuah cinta yang biaca temukan saat ia tak mengerti arti dari makna cinta. Mungkin cerita ini yang membuatnya terus berpikir untuk membuat sebuah karya. Tak terasa Reza pun tertidur. Malam yang begitu dingin tak terasa apa lagi hawa ac yang sejak tadi terasa dingin. Ia terlelap begitu nyaman mungkin karena lelahnya pikiran dan mentalnya setelah menghadapi ujian nasional.

Harapan dan Kenyakinan.

           Cahaya matahari memasuki ruang kamarnya yang sejak tadi membuat matanya silau akan sinarnya. Reza pun terbangun badannya terasa pegal dan beberapa kali ia menggerakkan badannya untuk melemaskan semua otot-ototnya. Ia beranjak dari tempat tidur dan mengambil handphone yang ada dimeja samping tempat tidurnya. Seperti biasa tak ada sms ataupun bbm yang nyasar yang mengajak berkenalan hanya beberapa broadcast yang mempromosikan beberapa pin untuk diinvite. Diambilnya Remote tv yang ada didekat tempat tidurnya ia mulai mencari beberapa channel dan berharap dapat menghibur hatinya dipagi hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar